Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Breaking News:

latest

Kemenag: Pelatihan Penyusunan Kinerja dan Indikator Kepegawaian

IAIN Parepare--- Pelatihan Penyusunan Kinerja dan Indikator Kepegawaian diikuti sebanyak 40 tamu undangan dari seluruh perguruan tinggi yang...

IAIN Parepare---Pelatihan Penyusunan Kinerja dan Indikator Kepegawaian diikuti sebanyak 40 tamu undangan dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia termasuk  IAIN Parepare.

Dengan mengangkat tema Integritas, Professional, Inovasi, Tanggungjawab dan Keteladanan, pelatihan ini berlangsung di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia di Tangerang, provinsi Banten.

Kegiatan tersebut berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 11 sampai 16 Oktober 2018.

Amiruddin, delegasi dari IAIN Parepare menanggapi kegiatan tersebut sangat bagus diikuti. “Kita mengikuti pelatihan tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang mengikuti ada resra, kemudian RKT (Rencana Kerja Tahunan), ada Perkin (Perjanjian kinerja) terus LKJ (Laporan Kinerja),” jelas Amiruddin, salah satu staf kepegawaian IAIN Parepare.

[caption id="attachment_9080" align="alignnone" width="300"] Foto: Sisi paling kiri, Amiruddin, S. Ag (Staf kepegawaian IAIN Parepare)[/caption]

Lebih lanjut Amir menjelaskan setelah mengikuti pelatihan tersebut langkah selanjutnya adalah bagaimana menerapkan apa yang diperoleh dalam pelatihan dapat diterapkan dalam lingkungan kampus IAIN Parepare.

“Harus disosialisasikan utamanya kepada pimpinan yang punya kegiatan masing-masing yang bertanggungjawab persoalan dana, anggarannya itu setiap eselon I, II, III sampai eselon IV atau yang disetarakan itu harus bikin Perkin (Perjanjian kinerja). Itu harus terbuka, yang mana indikator kinerja itu harus transparant, akuntabilitas, dan partisipatif artinya semua harus ikut berpartisipasi membuat RKTI (Rencana kerja tahunan),” paparnya.



Amir juga mengungkapkan tentang laporan yang harus disertai data. “Laporan itu harus ada data, tidak bohong-bohongan,” tambahnya saat diwawancarai di pelataran gedung Rektorat IAIN Parepare, Kamis (18/10).

Tidak ada komentar